Kamis, 19 Desember 2013

Lotio




 LOTIO

Lotio adalah sediaan cair berupa suspensi atau disperse, digunakan sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe m/a dengan surfaktan yang cocok. Dapat ditambahkan zat warna, zat pengawet dan pewangi yang cocok.
Penandaan : Harus juga tertera : 1. “Obat luar”
2. “Kocok dahulu”

Menurut Formularium Nasional Edisi II (1978) p.325
Lotio adalah berupa larutan, suspensi atau emulsi dimaksudkan untuk penggunaan pada kulit. Penambahan etanol 90% dalam losio akan mempercepat efek pendinginan, sedangkan penambahan gliserol akan menyebabkan kulit tetap lembab dalam waktu tertentu.
Digunakan dengan cara mengoleskan pada kulit tanpa pijitan. Pembuatan losio harus dilakukan dengan tehnik aseptik, yaitu sedapat mungkin harus dihindarkan terjadinya cemaran jasad renik ke dalam losio, terutama jika losio tidak mengandung pengawet.

Catatan :
”Pada etiket harus juga tertera ”Hanya untuk pemakaian luar ” .
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kata ”Lotio” mengalami perubahan makna. Saat ini ”Lotio” tidak lagi didefinisikan sebagai bentuk sediaan farmasi, tetapi hanya terbatas pada bagaimana cara menggunakan sediaan tersebut.
Jadi kata ”Lotio” lebih diartikan sebagai sesuatu yang cara penggunaannya dioleskan.
Berdasarkan sifat bahan aktif (calamin) yang praktis tidak larut dalam air, maka sediaan akan dibuat dalam bentuk suspensi dengan bahan tambahan yang cocok.
Lotion menurut FI III adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk sebuk halus dengan bahan pensuspensiyang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air (o/w atau m/a) dengan surfaktan yang cocok.
Lotion menurut The British Pharmaceutical Codex adalah persiapan cair ditujukan untuk aplikasi ke kulit, atau menggunakan bulu sebagai mencuci untuk irigasi aural, hidung, mata, lisan, atau uretra.  Mereka biasanya mengandung zat kimia tertentu dalam suspensi atau larutan di dalam kendaraan (pembawa) air.

**Kegunaan Lotion**
Lotion dapat diaplikasikan ke kulit dengan kandungan obat/agen yang berfungsi sebagai:
  Antibiotik
  Antiseptik
  Anti jamur (anti fungi)
  Kortikosteroid
  Anti- jerawat 
  Menenangkan, smoothing (pelembut), pelembab atau agen pelindung (seperti calamine )
  Pijat
  Memperbaiki kulit (estetika)
Selain penggunaan untuk medis, lotion banyak digunakan untuk perawatan kulit serta kosmetik.


**JENIS Lotion**
        Larutan detergen dalam air
        Emulsi tipe M/A atau O/W (tipe emulsi dimana tetes minyak terdispersi merata kedalam fase air)

**PROSES Pembuatan Lotion**
Proses pembuatan Lotion secaca garis besar adalah mencampurkan fase minyak dengan fase air (emulsifikasi).
1.   Fase air dan emulgator dihomogenkan.
2.   Ditambahkan Fase minyak. Kedua fase masing-masing dipanaskan hingga larut kemudian baru dicampur.
3.   Setelah keduanya tercampur baru ditambahkan pengawet (sebagai anti mikroorganisme)dan pewangi. Pengawet & Pewangi ditambahkan setelah suhu camp. turun hingga 40o sd. 30o C.

** Macam Fase Minyak & Air**
Fase minyak:
        Asam stearat
        Gliseril mono stearat
        Cetil alkohol
        Petrolatum USP
        Minyak mineral
        Isopropil palmitat
Fase air:
        Air bebas ion
        Gelatin
        Gliserin
        Triethanolamine 99%
**Bahan Tambahan dalam pembuatan Lotion**
  Zat Aktif ( vitamin, ekstrak, whithening/pemutih, dsb)
  Pengental
  Pengawet
  Pewangi
  Pewarna

**Bahan Pengental dalam Lotion**
        Gum xanthan
        Gum guar
        Karbomer
        PEG-6000 distearat
        PEG-120 metil glukosa dioleat
        Gelatin
        Petroleum jelly
Tujuan ditambahkan bahan pengental:
        Membuat kental campuran
        Penstabil terhadap perubahan panas dan pH
        Memperbaiki viskositas


**Kelebihan Beberapa Bahan dalam pembuatan Lotion dibandingkan bahan lain**
Gelatin selain sebagai bahan pengental juga berfungsi sebagai pengemulsi, penstabiI, pengikat air dan pembentuk gel.
Selain itu pemakaian gelatinsebagai bahan pengental juga dapat mengurangi resiko pennyakit  kanker kulit yang ditimbulkan dari penggunaan bahan pengental golongan akrilamid dalam jangka waktu panjang
Glicerin untuk mencegah pengeringan berlebih (tetap lembab untuk jangka waktu yang cukup).
Alkohol untuk meningkatkan pengeringan dan pendingin.

**Bahan PENGAWET**
Bahan pengawet penting ditambahkan, dengan tujuan agar tidak terjadi:
        Penguraian oleh mikroorganisme
        Perusakan oleh mikroorganisme

**BSO Lotion**

        Solutio (=larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain pelarutnya adalah air suling)
        Mixtura Agitanda (mengandung lebih dari satu zat/bahan aktif terlarut)
        Suspensi (sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa) 
        Emulsi (sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok)

Contoh formula Lotion:
            R/ Calamin         …gr
o   Zn oksida      …gr
o   Bentonit        …gr
o   Na sitrat        …gr
o   Gliserol         …gr
o   Add air

Calamine Lotion adalah suatu lotion untuk topikal yang menggabungkan seng oksida dan besi (III) oksida untuk menghasilkan lotion yang digunakan untuk membantu mengurangi iritasi terkait kontak dermatitis.

**Penerapan Lotion**
Lotion dapat digunakan dengan:
        Kain yang bersih
        Katun wol
        Kawat kasa
        Satu jari
        Telapak tangan
Pemakaian Lotio:
        Dioleskan tipis-tipis
        Dapat untuk kulit yang luka ( jangan menggunakan suspensi dan mixtura agitanda) maupun kulit yang tidak luka (utuh)

**Menurut The British Pharmaceutical Codex Lotio dapat digolongkan berdasar penggunaan**

1. Lotion untuk irigasi aural
        dimaksudkan untuk menjadi syringe lembut ke telinga
        digunakan pada suhu tidak lebih dari 55o C
        diberikan untukmenghindari injeksi udara
2. Lotion untuk mencuci mulut
        digunakan dengan air hangat/panas
        dipertahankan selama beberapa menit di dalam mulut

3. Lotion untuk irigasi hidung
        diterapkan dengan douche kaca/jarum suntik dengan konstruksi yang cocok
4. Lotion untuk uretra dan vaginal
        disuntikkan dengan menggunakan jarum suntik


**KEUNTUNGAN sediaan LOTION**
        Lebih mudah digunakan (penyebaran lotion lebih merata daripada krim)
        Lebih ekonomis (Lotion menyebar dalam lapisan tipis)
        Umumnya dosis yang diberikan lebih rendah
        Kerja sistemnya rendah


**KERUGIAN sediaan LOTION**
        Bahaya alergi umumnya lebih besar
        Penyimpanan BSO Lotion tidak tahan lama
        BSO kurang praktis dibawa kemana-mana




**ANALISA dalam pembuatan Lotion**
Adalah analisa terhadap proses dan setalah menjadi produk jadi, meliputi:
1.   Stabilitas emulsi                                     
2.   Viskositas
3.   Nilai pH
4.   Total mikroba
5.   Penyusutan berat








DAFTAR PUSTAKA:
  Anonim .1979 . Farmakope Indonesia Ed . III . Depkes RI : Jakarta
  Anief. Farmasetika Gajah Mada University Press: Yogyakarta
  Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Ed 4. Universitas Indonesia Press: Jakarta.
  Anonim.1985. Formularium Kosmetika Indonesia. Depkes RI : Jakarta
  Anonim. 1911. The British Farmaceutical Codex. Diterbitkan oleh Dewan Pharmaceutical Society of Great Britain. (didownload melalui Google 7/11/2010).

1 komentar:

  1. Merkur - Dining Experience
    Merkur is the new benchmark for 메리트카지노 the brand's range of products. Merkur 카지노 - Merkur - Merkur. The brand's bk8 flagship safety razor.

    BalasHapus